Aare

05.47

Today, May 31th 2022. 


Selama enam hari ini, berita hilangnya anak Ridwan Kamil, Eril, menjadi topik utama di Indonesia, dan topik utama yang bergerilya dibenakku. 

Eril yang jago berenang, punya sertifikasi diving, mendahulukan adik perempuan dan teman-temannya untuk ke pinggir sungai. Bentuk tanggung jawabnya sebagai kakak yang menjaga adik, yang memiliki ilmu lebih yang melindungi teman-temannya. Takdir menjemputnya untuk menjadi satu-satunya yang hanyut dibawa arus sungai. 

Eril, terakhir kali aku mengenalnya ketika membaca buku Ridwan Kamil 7 tahun yang lalu, berjudul "Mengubah Dunia Bareng-Bareng" yang bercerita tentang perjalanan hidup sang Ayah yang saat itu menjabat sebagai Walikota Bandung. Dilengkapi dengan cerita keluarga yang harmonis, serta kumpulan foto yang berkebalikan dengan yang beredar saat ini, karena foto di buku itu Eril dan sang adik masih begitu kecil.

...

Berhari-hari ini, seringkali aku memikirkan,

Bagaimanakah rasanya menyaksikan kakak dan anak sendiri hanyut di depan mata namun tak bisa berbuat apa-apa?

Andaikan... Mungkin kata itu terus berputar di benak sang Mama...

Andaikan Eril tidak berenang pada hari itu,
andaikan aku melarangnya,
andaikan kami tidak pergi ke Swiss,
andaikan,
andaikan...

Memposisikan diri sebagai orangtua, jika mempunyai anak yang usianya sudah menginjak 23 tahun, anak pertama, laki-laki... hilang tiba-tiba... dengan cara demikian...

Aku tak mampu membayangkan hati orangtuanya... 

Ya Allah, berikanlah kekuatan bagi Ridwan Kamil dan Istri serta sang Adik, kuatkanlah... Jagalah keluarga Ridwan Kamil agar selalu berada di jalan-Mu, dalam lindungan-Mu, dan berkahilah setiap langkah mereka.

Ya Allah, berikanlah para tim penyelamat petunjuk agar segera menemukan Eril dalam kondisi yang baik.

Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah

Ya Allah, tak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan-Mu.



May, 2022



Second Half of The Year

06.45

Sambil menunggu internship, aku menghabiskan waktu dengan penelitian, menulis, dan membuat konten. Namun, bulan November menjadi bulan yang spesial karena aku mulai praktek sebagai officially dokter. Mempraktekkan apa yang telah kupelajari dengan tanggung jawab sepenuhnya.

Kalau ditanya apa yang berbeda dari koas, 
aku rasakan itu lima kali sehari.
Dulu doaku, "Ya Allah, luluskankanlah aku dengan nilai yang baik."
Kalau sekarang doaku, "Ya Allah, berikanlah kesembuhan untuk pasien-pasienku."

Bener-bener yang habis memberi resep kepada pasien, ketika pasien pergi aku berharap Allah memberikan kesembuhan bagi dirinya. Semoga penyakit yang dialami saat ini sirna dan pasien dapat menjalani hidupnya dengan baik.

Hal yang paling kusadari di hari pertama aku praktek adalah tanganku dalam memeriksa dan menulis, ucapanku dalam mengarahkan pasien minum obat dan edukasi, berpengaruh besar terhadap kehidupan pasien. SEBESAR itu. Hingga terkadang aku menyesal di jalan pulang ketika ada kata-kata yang belum kusampaikan untuk membuat kehidupan pasien lebih baik.

Sudah 2 minggu semenjak hari pertama, dan aku terus memperbaiki diri setiap harinya. Menjadi sosok dokter seperti yang aku harapkan ketika membawa orangtuaku berobat. 



Desember, 2021

Bismillah

20.48

Ketika Allah memudahkan jalan

Maka ada sesuatu yang baik disana

yang bagi kita masih sebuah misteri


Rahasia Allah, siapa yang tau?


Bukankah Allah selalu menginginkan yang terbaik untuk kita?



November, 2021

Slow Life

07.20

How's life in Jakarta? Sudah merasakan kehidupan keras disana? 

It takes a moment to answer this question. Because to be honest, I felt different.

For these past two years, as this pandemic goes, I went to Jakarta not for vacation as I used to. More than that, I went there for a special occasion, taking care the health of my brother, mine, and my mom. 

Jakarta bagiku, selama dua tahun ini, bukanlah kota metropolitan, dengan segala kemacetan dan langit yang penuh polusi -aku jarang melihatnya karna lebih banyak di rumah. 

Jakarta adalah tempat dimana aku menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta, berusaha membuat mereka tersenyum walau keadaan tidak berkata demikian, memastikan mereka sudah meneguk tablet dan kapsul, dan menempatkan diriku bukan sebagai prioritas. Aku pun juga mengarungi kemacetan Jakarta. Namun pikiranku bukan tertuju kepada waktu yang terbuang, melainkan harapan bahwa setelah sampai di tempat tujuan, yang aku dengar adalah kabar baik.  

I'm living a slow life in Jakarta, I answered.


October, 2021

Langit

04.20

Ada kabar dari langit,

katanya, 

Kai menyaksikan sumpah dokter kemarin.

Satu ruangan menjadi harum tiba-tiba

ketika namaku dipanggil,

dan menghilang tiba-tiba

ketika aku turun dari podium.


Langit,

sampaikan ini kepada Kai.

Apa yang ingin dia katakan kepadaku?

Tanda tanya Kai waktu itu, kini telah terjawab.

Maka langit,

berikanlah jawaban atas pertanyaanku ini,

meskipun di alam mimpi.



Agustus, 2021

Places

03.22

Waktu aku sakit kemarin, ada satu pertanyaan yang dilontarkan Mamaku.

“Kalau sudah sembuh dan Covid-19 inshaAllah sdh gak ada, Amel mau kemana?”

Antara pikiran apakah aku bisa pergi sementara saat ini bangkit dari tempat tidur saja dengan susah payah, aku jadi berangan-angan…

Jika benar sembuh dan Covid-19 sirna, aku mau pergi ke mana ya?

”Ke Manado…” jawabku.

”Kalau luar negri?”

”Mekkah…”

”Jadi kalau di Indonesia mau ke Manado, kalau luar negri mau ke Mekkah ya. Nanti kita kesana ya, Nak.” Ucap Mama ku sambil tersenyum.

Sepertinya mulai saat ini itu menjadi pertanyaan wajib yang ditanyakan orangtua kepada anak setiap sakit…


Bcs hope is an important thing



Agustus, 2021

Menapak

02.42

Bulan lalu, aku dinyatakan lulus menjadi dokter.


Rasanya beban sepanjang setengah tahun ini terlepas, karna akhirnya target tahun ini tercapai sesuai dengan harapan. Meskipun kadang aku masih sering keceplosan berdoa "Ya Allah luluskan lah aku dengan nilai yang baik" karna doanya udah mode otomatis. 

Jika ada satu hal yang kuharap dapat kulakukan namun tidak bisa, itu adalah menyampaikan pesan kepada diriku 2 tahun lalu. Ingin sekali kubilang kepada Amalia Aswin di tahun 2019..

Kamu gak perlu mempertanyakan,
mengapa kamu mau A tapi Allah kasih B,
kamu pikir B itu buruk untukmu,
tapi dibalik itu, 
Allah memberi BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ.

Dibalik setiap kejadian, Mamaku selalu bilang, pasti ada hikmahnya. Dan dalam doaku, aku yakini sekali itu. Aku gak tau kenapa ini bisa terjadi, tapi Ya Allah, aku yakin pasti ada kebaikan yang aku tidak ketahui, dan aku percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya, hanya saja aku yang belum tahu. Begitulah ucapku selama ini.

Beberapa kali aku membuktikan hal itu. Entah aku diberikan petunjuk bahwa ini adalah hikmahnya dalam satu bulan... dua bulan... enam bulan... setahun kemudian... Allah pasti menunjukkan hal itu padaku.

Dan terlepas segala yang kulalui, Allah memberikan hadiah yang besar untukku. 
Sesuatu yang tak pernah kurencanakan sebelumnya, yang dalam doa akupun malu-malu, bisa tercapai gak ya? Allah, dia pemilik segalanya, dia berkuasa atas segala sesuatu, yang dengan kuasanya membolak-balik hati manusia.

Allah, 

Betapa disini aku ingin menjelaskan kepada yang membaca, bahwa selalu percaya dan berpegang teguh terhadap Allah. Percaya dengan rencananya, dan percaya dengan Qada dan Qadarnya. 

Namun sepertinya sampai disini saja, karna aku tak kuasa menahan air mata.

Semoga perjalanan setelah ini dimudahkan, dan cita-cita selanjutnya Allah panjatkan.





Agustus, 2021