Aku lega.
Lepaslah sudah bebanku ini...
Beban yang terus terpikirkan oleh otak dan hati.
2 Juni 2012. Pengumuman kelulusan, di sore hari. Aku datang terlambat ke sekolah, teman-teman sudah berkumpul di aula dan segala penghargaan untuk lulusan terbaik sudah diberikan. Aku sampai saat mereka berhamburan, membuka masing-masing mapnya yang berisi nilai UAN.
Ketika aku membuka map yang berwarna coklat itu, kutemukan sebuah kertas... Yang berisi banyak nilai.
Sejenak, aku bingung dimana letak NEMnya. Sampai kulihat sebuah angka yang ditebali, 35,35.
Alhamdulillah. Aku menyalami tangan Abah dan langsung memeluknya, air mataku jatuh, tak terpendamkan lagi. UAN, hal ini yang selalu kupikirkan. Tak percaya... Aku mendapat nilai seperti ini... Hasil kerja kerasku, begadang belajar setiap malam...
Kecemasanku berakhir sudah...
Setelah Abah, aku memeluk Mama dengan tersedu-sedu...
Pak Joko, kepala sekolah, yang ada didekat situ melihat nilaiku. "Nilainya bagus" seperti itulah katanya.
Guru IPS, yang sampai sekarang aku tak tahu namanya, karena teman-teman memanggil 'Bunda', menghampiriku. Aku berterima kasih kepadanya, sambil menangis.
Rasanya, masih tak percaya...
Waktu itu, sehari sebelum UAN, asam lambungku naik dan muntah-muntah. Sementara besok aku harus mengikuti ujian itu... Mama menawarkanku untuk ikut ujian susulan, tapi aku menggeleng. Aku ingin berjuang melawan perang ini bersama teman-temanku pada hari yang sama.
Dalam doa, aku memohon kepada Allah agar memberikanku kemudahan saat mengerjakan soal ujian esok... Tunjukkan jawaban yang benar kepadaku, iring tanganku kepada jawaban yang benar Ya Allah...
Esoknya, aku mengerjakan UAN dengan lancar... Bahasa Indonesia... Inilah yang paling susah diantara pelajaran yang lain, karena harus mengerjakannya dengan sangat teliti... Tapi aku malah sangat yakin dengan jawabanku. Subhanallah... Atas kemudahan Allah...
Di tengah pelaksanaan ujian, aku makan Tango vanilla yang kutaruh di kolong meja. Bukan apa-apa, itu karena Pak Rusdi, dokterku, menyuruhku untuk makan... diisi perut walaupun satu biskuit, setiap jam...
Hari-hari berikutnya aku mengerjakan soal dengan sangat optimis...
Alhasil, aku mendapat nilai 9,20 untuk Bahasa Indonesia, 8,40 untuk Matematika, 8,75 untuk Bahasa Inggris , dan 9,00 untuk IPA.
Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah...
Semuanya berkatmu...
Tanpamu... Apalah diriku yang tidak berdaya ini... Yang pada saat itu sedang sakit dan mengerjakan ujian nasional... Tanpa bantuanmu... Tidak akan kudapat nilai seperti ini...
Mungkin Thomas Alva Edison bilang kalau keberhasilan itu 1% bakat dan 99% usaha.
Tapi dia lupa satu hal.......... Doa.
She was just a girl,
A lonely soul of eleven.
She was an average kid,
The fifth sibling among seven.
Neither here nor there,
With no thoughts or friends to call her own,
She was, in the world of raging lions,
A weak and stumbling fawn.
Never on the top,
Nor even in the bottom,
She never stood out,
She was like a fallen leaf in autumn.
Neither eyes nor lips
Ever spoke a word.
Unnoticed and uncared for,
She was lost in the herd.
Not a giggle, not a smile
Escaped her pink lips.
Her tears were wipes by none
But her own tiny fingertips.
Lost and insecure, oh what
She must have gone through every day!
A girl of just eleven
What more can i say?
A child is a believing creature
With a mind as brittle as pure gold
"A loser" and "a failure,"
That's what she was told.
She accepted it always,
With her head held like a broken bow.
And she became the girl who couldn't
Only 'cause they told her so.
~Sneha Pillai
Someone is putting cigarettes on the leaf in Green Forest. In 5 minutes, forest fires is happen. Jane across the road and she sees the forest is on fire. So she takes so much water to the bucket and throw the water to the forest. But she can't help it.
Suddenly, she have an idea to call a firetruck. In 3 minutes, they come to Green Forest because the driver drives the firetruck very fast. And suddenly, firemans come up and throw so much water to the forest in all sides.
In 30 minutes, there's no fire anymore. But the forest which make oxygen for humans is destroyed. Inside of all, the firemans are the heroes. They stoped the fire so that the fire doesn't spread to the cities.
(This is my first English short story. I made it at EF and the teacher give me 'very good :)' for the score. So rather than i throw this story to rubbish when i wasted my 7 minutes to write, i put this on my blog)
Di kerajaan Mercy, hiduplah seorang raja yang bernama Raja Beben bersama putrinya, Princess Ronaa. Raja Beben itu sangat angkuh, ia tak memperdulikan keadaan rakyatnya yang hidup miskin. Tapi tidak dengan Princess Ronaa, setiap hari ia dan beberapa pengawalnya mengelilingi rumah rakyat. Meskipun tak dapat berbuat banyak, membuat rakyat yang miskin itu bahagia saja cukup baginya, karena Raja Beben sama sekali tidak ingin mengeluarkan uang untuk menyejahterakan kerajaan itu.
Hingga suatu hari, datanglah penyakit yang mewabah di kerajaan itu. Nama penyakitnya adalah JerryMouse, penderitanya akan terserang demam tinggi dan suka bercicit-cicit seperti tikus. Seluruh rakyat di kerajaan itu sudah terkena penyakit JerryMouse, Raja Beben yang mengetahui hal itu akan melarang Princess Ronaa untuk berjalan-jalan di depan rumah rakyat seperti biasanya. Tetapi, Raja Beben terlambat. Princess Ronaa sudah terlanjur menjenguk rakyat-rakyatnya yang terkena penyakit itu.
Alhasil, esoknya Princess Ronaa jatuh sakit. Ia mengalami gejala penyakit JerryMouse dan demam tinggi hingga 49 derajat! Sekarang ia tak dapat berbuat apa-apa, kecuali terbaring lemah di tempat tidurnya. Raja Beben menjadi sangat sedih, sehingga ia memanggil Tabib kerajaan, Tabib Wahid.
"Minum ramuan yang baru saya racik dari daun teh, jahe dan setangkai bunga tulip ini. Princess Ronaa akan sembuh dalam dua hari"
Sementara itu mereka mengharapkan Princess Ronaa akan sembuh seperti sedia kala. Dua hari yang ditunggu-tunggu, bukannya membaik, tingkah laku Princess Ronaa semakin menjadi-jadi, ia ketagihan memakan keju hingga memakan jatah keju milik tikus istana peliharaan Raja Beben.
Seminggu pun berlalu, seluruh warga kerajaan Mercy sudah sembuh total, tapi tidak dengan Princess Ronaa. Ia masih sakit, bahkan lebih parah. Raja Beben menjadi sangat bingung.
Hingga suatu hari, Raja Beben bermimpi. Di mimpi itu ia diiringi oleh tikus-tikus kecil untuk menuju ke sebuah taman, sesampainya disana ada seorang putri desa yang cantik jelita.
"Namaku Putri Erista. Aku tahu kalau putrimu sedang sakit parah. Tapi kau adalah orang yang angkuh. Aku tidak akan memberi tahu obat yang dapat menyembuhkan putrimu jika kau masih bersifat angkuh"
Raja Beben sangat menyesali perbuatannya, "Aku ingin putriku segera sembuh. Aku berjanji tidak akan bersifat angkuh lagi"
"Peganglah perkataanmu, jika kau berbuat hal yang sama, putrimu akan mengalami penyakit yang sama juga. Mulai sekarang, perhatikanlah rakyat kecil, beri ia makan dan keperluannya. Jika kau lakukan itu, kau adalah pemimpin yang baik" ujar Putri Erista.
"Ya, selama ini aku telah melakukan hal yang salah, aku meminta maaf"
"Permintaan maafmu diterima. Maka aku berikan bunga anggrek ini untukmu, bawalah kepadanya untuk dimakan, lalu berikanlah ia air putih" kata Putri Erista sebari memberikan bunga anggrek dengan topi jeraminya.
Setelah bangun, Raja Beben ingat kalau di kebun belakang kerajaan ada bunga anggrek yang persis diberikan Putri Erista dimimpi itu. Ia langsung mengambilnya tanpa menyuruh pelayan dan memberikannya kepada Princess Ronaa.
Dalam sekejap, Princess Ronaa sembuh seperti sedia kala. Tak ada lagi demam, bercicit dan makan keju. Raja Beben turut berbahagia atas kesembuhan Princesss Ronaa. Ia juga tak lupa dengan janjinya di mimpi tadi. Kerajaan Mercy pun menjadi damai dan sejahtera.
Namanya Mana. Ketika orang bertanya, "Mana dimana?" pasti ia ditemukan duduk dibawah pohon halaman rumah ditemani dengan buku kecil.
Tetangga Mana yang sekaligus sahabatnya, Widia mendatangi Mana, "Mana, kamu lagi ngapain?"
"Hmmm... Aku lagi sibuk mencari nama nih buat sepupuku yang baru lahir" jawab Mana.
"Bukannya kamu punya banyak koleksi nama di buku kecil yang sedang kamu pegang itu?"
"Aku memang sudah menulis lebih dari 100 nama disini, tapi gak ada yang cocok" kata Mana sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kok bisa gak cocok?" kata Widia yang bingung dengan penjelasan Mana.
"Daripada kamu bingung, lebih baik aku ceritakan saja ya kejadian tadi pagi"
Farhun
Fathul Islam
Fathullah
Fatih
Fathurrahman
Fauzi
Fauzan
Fikri...."
Gak di sekolah baru, gak di sekolah lama. Saya yang baru pindah sekolah ke Samarinda terheran-heran ketika baru pertama masuk sekolah langsung ditanyai oleh beberapa teman "Kamu suka Korea gak?."
Saya pikir setelah pindah sekolah, terlepaslah saya dengan teman-teman k-poplovers, ternyata di sekolah baru k-poplovers tambah banyak. Salah satu teman saya, selalu bertatap wajah dengan laptop. Awalnya, saya kira mengerjakan tugas, ternyata menonton video klip boyband!
Tapi, dari sekian banyak k-poplovers yang saya temui, sebagian dari mereka membenci i-pop (Indonesia pop) seperti Smash, 7icons, dan CherryBelle. Alasan yang paling sering dikatakan dari mereka adalah penjiplak. Seakan-akan mereka yang penggemar Korea tidak sudi jika idolanya dijiplak oleh Indonesia. Meskipun dari mereka terdengar kasar, tapi saya menyetujui dengan alasan mereka itu. Kenapa?
Indonesia dan Malaysia sering terjadi konflik karena Malaysia menjiplak ragam kebudayaan Indonesia. Dan sekarang, Indonesia menjiplak ciri khas musik Korea. Ayolah kawan... Indonesia mempunyai musik dengan ciri khasnya sendiri. Bukan berbentuk boyband.
Selain itu, Smash, 7icons, CherryBelle, dan boy/girlband lain yang terus bertambah di Indonesia sering ditemukan lipsync. Itulah alasan mengapa boy/girlband Indonesia tidak pernah diundang dalam acara resmi seperti Panasonic Gobel Awards dan sebagainya. Rugi membawa mic berat-berat kalau pada akhirnya lipsync juga. Mereka hanya didukung oleh wajah yang tampan dan aksi tarian yang keren.
Sudah sangat jarang penyanyi yang menggunakan suara asli tampil di TV. Daripada boy/girlband, saya lebih memilih Syahrini, Rossa, dan Ungu.