Space

11.50

As a kid, i've ever had this dream becoming an astronaut. 

Aku masih ingat, waktu itu aku habis membaca ensiklopedia yang cover depannya berwarna biru dan penuh gambar kartun.

My curiosity about live outside earth growing since that time, and out of nowhere my dad also taught me how to remember these planet fast by acronym MeVeBuMaUSauNepPlu (and not long after that, pluto exclude from the solar system in August 24, 2006).

I think astronomy is interesting. I used to like running an experiment from science book with my little brother, making volcanos, making rainbow, a lot of things. We did it. But reading a book about astronomy is more like dreaming than facing reality, we cannot clearly see it, we can't even touch it. We only imagine how to be there. Like dreaming.

There's also a time when i liked going outside at night with my lil brother and looked up to sky to see the constellation by reading it in a constellation guide that we got from XY Kids Magazine. My dad even bought me a solar system figure from gramedia and a telescope.


Ever since i can talk, i said i want to become a pediatrician. And when i found out about this astronaut thing, i want to be a doctor that become an astranout. Is that possible? No, i didn't know that time. I just want it (i always imagine myself seorang dokter yang jadi ini, seorang dokter yang jadi itu. I'm really consistent with this one, becoming a pediatrician)

But when i found out that school for becoming an astronaut takes more than 10 years, i re-think again... Oh my god, it takes too long... Jadi semenjak saat itu, aku urungkan dan menanam dalam-dalam impian itu (dan kemudian kudapati ternyata kuliah kedokteran lebih lama daripada 10 tahun wkwk)

I realized now that it was actually a hobby. Something that i'm so excited about, that makes me want to learn about it more and more and more and more even though there's no exam for this topics. Well, i'm writing this because i'm in the state of having that ambition/dream again, i'm so overdose about this. The book that i read, the movie that i watch, my current top youtube search is about living in space.

Can you imagine how awesome it is? 

You are on mission to go to ISS. You prepare for it since years ago through training in NASA. After launch, you are flying with your only one Soyuz MS in space. Your body is flying because there's no gravitation. You do a lot of experiments about how to live outside earth. You live there for months. You can always see the earth from where you are living, but you still miss it.

Because i can.





Cita-cita

22.22

Waktu aku SMA.
Aku pernah bercita-cita kuliah di teknik.
Karna aku menyukai matematika.
Tapi aku gak punya bayangan mau jadi apa setelahnya,

aku urungkan.

Waktu aku SD.
Aku pernah bercita-cita menjadi astronot.
Karna aku menyukai ilmu astronomi.
Tapi setelah mengetahui sekolahnya di NASA lebih dari 10 tahun,
aku urungkan.
Waktu aku TK.
Aku pernah bercita-cita menjadi dokter anak.
Karna aku suka anak-anak, ingin menyembuhkan mereka dan disaat yang bersamaan mendapatkan pahala yang banyak.
Tapi cita-cita itu tidak pernah padam,
aku sedang dalam proses meraihnya.

Puasa

22.19

Belakangan ini aku sering puasa untuk mengganti hutang saat Ramadhan yang banyak karna sempat sakit.
Menurut aku, puasa itu enak.
Jujur, tanpa aktivitas yang begitu memakan tenaga seperti kuliah dari pagi sampai sore, makan tiga kali sehari itu menjadi beban bagi pikiran dan tubuhku.
Bangun tidur, harus mikir mau makan apa. Siangnya, harus makan lagi. Dan gak terasa pas udah malam, eh, makan lagi. Perut terasa kembung, asupan yang masuk tidak sama dengan yang keluar. Berlebihan.
Berbeda halnya saat puasa, tubuh terasa ringan. Kita cuma makan dua kali sehari. Meskipun lapar disiang hari kita gak diperbolehkan makan karna itu sudah prosedur tetapnya. Saat bertemu makanan selepas maghrib, wah, apapun terasa enak, bahkan air putih sekalipun.
Puasa mengajarkan kita untuk bersyukur dan mengaprreciate little things.
Bukan begitu?
Sincerely,
Amalia Aswin yang sudah menemukan kenikmatan berpuasa diluar dari bulan Ramadhan.

Shock

08.09

Rasanya aku masih gak percaya atas apa yang terjadi barusan.

Barusan aku sekeluarga pergi makan malam di luar, rintik hujan membuat jalanan basah dan licin, aku yang menyetir harus lebih berhati-hati agar tidak terlalu laju dan menyipratkan genangan air ke kendaraan bermotor.

Sepulang dari makan malam, kami sekeluarga asyik bercerita tentang pemilu kepala daerah yang baru saja diselenggarakan. Untungnya, atas kuasa Allah swt aku yang ikut berbicara itu tetap memperhatikan jalan. Karna tiba-tiba seorang yang mengendarai motor dari arah kanan tiba-tiba jatuh terpeleset TEPAT DIHADAPANKU.

Can you imagine how shocked i was?

Itu kalo aku gak ngerem, bisa-bisa kepalanya terlindas dengan roda mobil. Memang jalanan tadi sangat licin, dia bahkan jatuh sendiri dan badan beserta motornya jatuh ke arah tengah jalan. Ya allah... Aku yang reflek membuka pintu mobil dan ingin membantu orang itu, buru-buru ditahan sama Abah. Kata Abah, sudah banyak orang yang membantunya, sementara kalo Amel turun membantu, mobil dibelakang gak ada yang bisa jalan (karna ini bener-bener ditengah jalan).

Dijalan menuju pulang, aku masih shock. Benar-benar, Allah yang maha penguasa atas segala sesuatu. Dia yang mengendalikan laju mobilku saat berada di depan orang itu, dia yang membuatku secara reflek mengerem. Tak bisa dibayangkan jika 1 detiiiik saja aku terlambat mengerem tadi. Terserahlah textbook kedokteran menjelaskan bagaimana proses refleks itu dapat terjadi, yang jelas aku percaya Allah yang memegang kendali atas semua yang ada di muka bumi ini.

Rahasia

02.30

Pernah gak sih mikir sebel banget saat kita udah mau jalan, tiba-tiba macet, terus kena bad luck tiap di perempatan udah laju-laju nyempetin lampu hijau, eh, gak keburu?

Rasanya kesel, jadi telat sampai tujuan.

We've been several times in that time.

Tapi pernah gak nyangka kalo ternyata disaat seperti itu, ternyata Allah sedang mengulur waktu kita? Bahwa ternyata ditengah perjalanan kita nanti akan ada pohon tumbang, atau truk besar yang sopirnya oleng, atau cuaca buruk yang membuat jarak pandang kita hanya tersisa beberapa cm.

Allah gak mau kita mengalami kecelakaan, Allah gak mau ciptaannya terkena musibah.

Namun disaat waktunya Allah bilang kita harus tertimpa musibah, mau bagaimanapun juga, pasti akan kejadian. Dan disaat itulah iman kita benar-benar diuji.

Banyak dari kita yang akan berpikir, kenapa sih ini terjadi? Ya Allah, kenapa engkau buat aku begini? Ya Allah, kenapa?

We kept asking question yang selalu dibarengi "Andaikan.. Andaikan.."

Andaikan aku tadi begini... Pasti gak akan begini...

Iya, kadang beberapa hal terjadi tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Kita pengennya A, Allah kasih B. Kita pengen C, eh Allah kasih D. Kok Allah gak adil sih? Padahal kita udah berdoa sungguh-sungguh, eh hasilnya gak sesuai harapan.

Allah jawab pertanyaan tersebut dalam Al-Qur'an.


Seringkali kita selalu merasa kurang dengan nikmat yang Allah berikan. Terlalu sering mengeluh. Ini gak cukup.. Ini kurang..

Lalu Allah beri kita dengan sakit, dengan itu Allah mengingatkan bahwa nikmat-Nya yang paling besar telah diberikan pada kita, mengapa sulit sekali untuk bersyukur bahwa kita sehat?


Ya Allah, kenapa aku sakit? Kenapa engkau beri aku sakit disaat aku harus melakukan banyak aktivitas?

Bukan hanya untuk mengingatkan akan nikmat kesehatan yang telah diberikan. Disaat kita jatuh sakit, maka disaat itu jugalah berguguran dosa-dosa kita. We can't deny bahwa setiap dari kita memiliki dosa. Tapi Allah sayang sama kita, Allah ingin bertemu kita di surganya, makanya Allah berikan sakit. Biar dosa yang kita miliki gak banyak-banyak banget.

Dan mungkin, ada kesalahan-kesalahan kecil yang kita lakukan selama di dunia dan Allah beri ganjarannya / balasannya di dunia, bukan di akhirat. Have you ever wonder kenapa sih ada hidupnya orang yang bukan muslim anteng-anteng aja? Malah berlimpah kekayaan dan kesehatan? Justru orang yang muslim pastiii ada aja problem kehidupannya.

Disitulah letak istimewanya seorang muslim, kita diberi cobaan selama di dunia. Diberi musibah, diberi "siksaan", diberi sakit, karna Allah gak ingin kita tersiksa di akhirat. Biar aja semua terbayar siksaannya di dunia.




Semoga kita selalu melihat sisi positif atas kejadian negatif yang menimpa kita, selalu berprasangka baik sama Allah, senantiasa mengingat-Nya disaat senang maupun duka.

Karna sesungguhnya,

selama badan yang sakit tidak apa...

asal jangan Qalbu...

Relax

09.48

The last time i was saying my self to get relax, is right after KKN days. I posted a picture on instagram with me standing on the land doing inhale and exhale while seeing the great creation in the sky. And right after i'm doing that, i heard a good news. Something that i was so afraid to give hope into and didn't expected going to happened.

And yesterday, when i did the same thing. To get relax. To not put high expectation with anything. To not to be disappointed. To not to force anyone or myself. To let everything flows.

I heard a good news.

I'm so happy. I couldn't be happier.



Intinya, ikhlas dengan semua yang terjadi. Karena ketika kita ikhlas, Allah akan memberikan kabar baik untuk kita.




"Relax. Slow down a bit. Let every moment be what its going to be. Because what's meant to be will come, and what's not will fade away."

Not Allowed

20.20

Amalia Aswin gak boleh lupa makan.

Amalia Aswin gak boleh jajan sembarangan.

Amalia Aswin gak boleh kurang tidur.

Amalia Aswin gak boleh ngebut.

Banyak kata gak boleh yang selama ini harus aku jalani.

Merasa terbebani, merasa pergerakan terbatas.

Namun nyatanya, dibalik kata larangan tersebut terselip doa yang tak diucapkan lewat kata-kata.

Amalia Aswin harus sehat terus.

Amalia Aswin saat bangun pagi harus fresh.

Amalia Aswin harus selamat sampai tujuan.

Dan kadang, gak boleh untuk tau itu juga diperlukan.

Bukan karna tidak punya hak, atau belum cukup umur.

Namun di dunia ini, ada hal-hal tertentu yang perlu kita ketahui dan ada yang tidak. Semuanya berada dalam garis tertentu, tak melewati batas.

Agar Amalia Aswin bahagia terus.