Today, May 31th 2022.
Selama enam hari ini, berita hilangnya anak Ridwan Kamil, Eril, menjadi topik utama di Indonesia, dan topik utama yang bergerilya dibenakku.
Eril yang jago berenang, punya sertifikasi diving, mendahulukan adik perempuan dan teman-temannya untuk ke pinggir sungai. Bentuk tanggung jawabnya sebagai kakak yang menjaga adik, yang memiliki ilmu lebih yang melindungi teman-temannya. Takdir menjemputnya untuk menjadi satu-satunya yang hanyut dibawa arus sungai.
Eril, terakhir kali aku mengenalnya ketika membaca buku Ridwan Kamil 7 tahun yang lalu, berjudul "Mengubah Dunia Bareng-Bareng" yang bercerita tentang perjalanan hidup sang Ayah yang saat itu menjabat sebagai Walikota Bandung. Dilengkapi dengan cerita keluarga yang harmonis, serta kumpulan foto yang berkebalikan dengan yang beredar saat ini, karena foto di buku itu Eril dan sang adik masih begitu kecil.
...
Berhari-hari ini, seringkali aku memikirkan,
Bagaimanakah rasanya menyaksikan kakak dan anak sendiri hanyut di depan mata namun tak bisa berbuat apa-apa?
Andaikan... Mungkin kata itu terus berputar di benak sang Mama...
Andaikan Eril tidak berenang pada hari itu,
andaikan aku melarangnya,
andaikan kami tidak pergi ke Swiss,
andaikan,
andaikan...
Memposisikan diri sebagai orangtua, jika mempunyai anak yang usianya sudah menginjak 23 tahun, anak pertama, laki-laki... hilang tiba-tiba... dengan cara demikian...
Aku tak mampu membayangkan hati orangtuanya...
Ya Allah, berikanlah kekuatan bagi Ridwan Kamil dan Istri serta sang Adik, kuatkanlah... Jagalah keluarga Ridwan Kamil agar selalu berada di jalan-Mu, dalam lindungan-Mu, dan berkahilah setiap langkah mereka.
Ya Allah, berikanlah para tim penyelamat petunjuk agar segera menemukan Eril dalam kondisi yang baik.
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah
Ya Allah, tak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan-Mu.
May, 2022