About Writing

02.23

Semakin bertambahnya tahun, semakin berkurang juga ya jumlah post ku disini?


Bukan karna aku tak pernah menulis, tapi karna sekarang banyak berbagai sarana yang kubisa gunakan untuk menulis. Mulai dari twitter, facebook, path, dan lainnya. Selain alasan itu, aku pun juga sadar, bahwa semakin bertambahnya umur, semakin banyak pula tulisan yang harus kukategorikan sebagai privasi. Well, contentnya tidak untuk umum, hanya untuk diriku sendiri dan... untuk diriku di masa depan. Tebak dimana aku sering menulis,

Diary.

Ya. Aku punya diary sekarang. Yeay????

Sebenarnya udah dari jaman SD sih aku nulis diary. Tapi ya, begitu, gak pernah serius. Kadang baru nulis di 3 lembar aja udah ganti buku, namun sejak aku kelas 1 SMA semua itu mulai berubah. Aku menulis hampir setiap hari mulai dari kejadian yang penting sampai yang gak penting-penting amat. Dan jika kubaca ulang diary-ku, aku takjub kepada diriku sendiri yang bahkan mendeskripsikan detail-detail kecil, seperti posisi tempat duduk dikelas, dan objek yang kutulis berada di kanan atau di kiri. Sudah mirip Anne Frank banget. Wkwkwk.

Dan sekarang ketika aku kuliah, aku mulai mempertanyakan diriku sendiri. 

Kenapa aku tidak serajin dulu menulis diary?

Bahkan untuk tahun 2016, lembar yang kutulis bisa dihitung dengan jari. 

Aku selalu antusias menulis ketika mengalami peristiwa yang 'wah' bagiku. Dan yang menurutku, patut untuk diingat dan dibaca ulang. Padahal kalau boleh dibilang, banyak sekali peristiwa yang wah. Tapi sayangnya, saking hecticnya kegiatanku, aku tidak sempat meluangkan waktu sejenak menulis dalam selembar kertas itu.

Menyesal? Iya.

Tapi aku selalu teguh pada prinsip, bahwa aku tidak mau menulis hal yang menyedihkan. Apapun itu. Karna ketika aku membacanya kembali, aku akan selalu ingat perasaan ketika menulis saat itu. Beberapa kali aku menulis saat sedih, lalu aku menyesal ketika membacanya beberapa hari kemudian, seperti kenapa aku menulis ini?

Bukan berarti menulis hal yang menyenangkan juga tidak membuatku menyesal. Banyak hal-hal yang membuatku antusias semasa SMA, dan aku sangat menyayangkan tinta dan tenagaku untuk menulis peristiwa itu. Bahkan seandainya bisa, aku sudah membakar buku diary tersebut.

Tapi enggak, aku menghargai jerih payah karyaku dulu. Dan pasti akan ada saatnya ketika aku membuka semua diary yang kutulis semenjak SD, aku akan bangga. Bahwa aku telah melewati seluruh peristiwa itu.

I've done this. Do you remember?

Its August

03.51

Its been a long day huh?


My last post was in March and its already August, five months have passed.

And a lot of thing happens along this five months. I wish my hands can say the same thing as my heart want it, but it can't be. I wish my eyes can record it, every tears because of happiness or sadness, i wish it to be, but it can't be.

My mom even said "go and write about you feel right now"

but i didn't

not because i'm too lazy to do it.

but bcs i'm too broke.

Yes, i'm a broken piece right now. I broke. My heart is.

and i wish my brain didn't.

i need to find Him. please, unlocked my heart. guide me to You.

i need You.

hm

04.34

That moment when you are in exam week and your parents went to EUROPE without YOU because you are in a MED SCHOOL with STRICT SCHEDULE.

and MY DAD give me faces like this in video call



The person beside my mom is ME reaching for Europe.

I'M OKAY

A tiny piece of emotion

01.00

Have you ever been so disappointed?

whether it is to someone, to something, or to everything.
Yeah, i am right now...

I used to be so enthusiast about that, but then, like the words of "too much will hurt you so much," it hurts me really that much. Like the feeling when you're in the sky and being pushed down really fast, i went from 100% crazy to 0% don't care at all.

Go on, do everything. Just do it. I've already been too disappointed and i will not see you like any before. I really don't put a weight to someone who already do something like that. Nothing can change me. Yes, i'm being consistent. I can put where i have to be consistent of, and at times like this, i have/want to be consistent.

It disappointed me really much.
Sorry.

Pizza Panties, the new pizza in town

15.33

Belakang ini, home path saya dipenuhi dengan notifikasi teman-teman yang pergi ke Pizza Panties. Saya bersama teman-teman yang penasaran pun langsung mencoba pergi ke tempat ini selepas kuliah.



Tempatnya tergolong unik, dengan desain kreatif and catchy membuat saya merasa berasa di Amerika. Tak heran banyak anak muda yang check in di path, tempat yang unik ini membuat anak muda merasa gaul ketika makan disini (sayangnya, saya tidak sempat check in di path haha). Strategi bisnis yang sangat bagus.

Saya memesan pizza yang bernama "Mission Im-PIZZA-ble," kurang mengerti hubungan dengan nama itu, yang jelas isinya sosis sapi + tentu saja, Extra Cheese. 



Pesanan datang setelah 30 menit. Pizza yang datang dibungkus dengan kertas minyak putih (otomatis tidak perlu mencuci piring lagi) beserta nama pesanan. Syukur alhamdulillah, akhirnya bisa memesan pizza untuk satu porsi yang saya sanggup habis memakannya (kalau di Pizza Hut serba salah, pesan yang small kekecilan, kl medium kebesaran).

Tampilan luar pizza memang kurang menarik, bahkan terlihat seperti terang bulan. Ya, karna pizza ini dibungkus atas bawah. Sehingga kelezatannya tersembunyi, top banget rasanya. Apalagi saya langsung makan pizzanya saat panas-panas hmmm :9. Maaf tidak bisa memfoto isi pizza saat saya makan, karna saya terlalu menikmati kelezatannya, dan disini tidak disediakan sendok ataupun garpu sehingga tangan saya kotor ;D

Tapi dari itu semua, yang saya sayangkan dari tempat ini, adalah pelayanan yang kurang memuaskan. Bukan karena pizzanya yang datang lama, tapi karna saat saya dan teman-teman masih makan, waitress mengambil 2 saus di meja kami untuk diberikan kepada customer lain. Saya pun terheran, saya masih mau pakai saus kok malah diambil? Sementara di meja lain banyak customer yang belum mendapatkan pesanannya dan disana ada saus juga. Semoga pelayanannya bisa diperbaiki yaa.. kasian nanti pelanggan lain kalau mengalami hal yang sama juga.

Dengan bertambahnya tempat pizza di Samarinda, saya berdoa semoga kejadian obese juga tidak semakin meningkat ;D

Lots of love,

Melvan Store

06.42


Jualan.
Mulai 4 Januari 2016, Melvan Store resmi dibuka. Melvan merupakan singkatan Amel-Affan, Affan itu adekku (nama ini banyak menimbulkan salah paham di kampus karna aku punya teman namanya Evan wkwkwk serius ini Amel-Avan). Awalnya cuma jualan sticker dan tema line official, tambah kesini tambah banyak jualannya, aplikasi lah, tema unofficial lah, dan bahkan rencana bakal jual asesoris handphone.

Lumayan banyak yg heran sih kenapa aku jualan. Kurang uang? enggak kok, alhamdulillah orangtuaku masih bisa membiayai kehidupan dan sekolah aku. Alasan aku jualan ya simple: seru. Ya, kamu cuma copy paste id line orang buat send sticker/tema, and that's it, kamu dapat untung. Meskipun cuma untung 3rb rupiah, kalo dikaliin 10? 30rb. Ya itulah kenapa rasanya jualan jadi menyenangkan. Dan sekarang aku merasa lebih bermanfaat ketika buka hp karena dapat duit, ketimbang dulu yang berjam-jam iseng liat hp tapi gak dapat apa-apa.

Mulai jualan, aku sering paid promote di akun official line orang. Sekarang addersku mencapai 650+ orang, dan alhamdulillah :) dalam waktu 1 bulan untungku udah 1juta lebih --> untung bersih. Gak nyangka aja sih bisa dapat sebanyak itu dalam satu bulan, tapi lebih gak nyangka lagi ternyata nyari duit itu susah ya. Gara-gara jualan ini.. Aku yg sering belanja waffle tiap pulang kuliah, jadi mikir lagi... Waffle harganya 30rb... Harus jual 10sticker dulu... Dan akhirnya aku mengurungkan niat ku untuk membeli waffle, padahal yg lagi dipegang bukan duit Melvan wkwkwk.

Well, sebenarnya alasanku bukan cuma "seru," tapi juga agar keinginan belanja onlineku terpuaskan wkwkwk. Sebelumnya aku belanja online harus lewat hp abah, sehingga harus diinterogasi dulu apakah barangnya bermanfaat atau tidak. Kl ga bermanfaat ya ga bisa beli .-. Kalo sekarang... hehe aku bebas mau beli barang apa aja. Krn keuntungan Melvan ini langsung masuk ke bank, otomatis bankku yg biasanya cuma berisi puluhan ribu jadi terisi banyak. Alhasil aku udh beli macam-macam barang dari hasil jualanku, such as asesoris hp, lip tint, pelembab kulit, games, etc. (mungkin ini barang yg abah maksud ga bermanfaat hmm).

Gara-gara Melvan yg lumayan berkembang, aku jadi mikir buat nabung hasil keuntungannya Melvan untuk pendidikan spesialis nanti. Wkwkwk tp sekarang aku masih bingung, masih belajar ilmunya bagaimana cara menabung yang baik dan benar untuk digunakan 10 tahun mendatang (pas nanti ternyata inflasi, gimana dong?). Tapi itu nanti dulu deh, saldo keuntungan sekarang tersisa 400an -.- boro-boro nabung buat spesialis? wkwkwk

Sekarang Melvan store sedang hiatus, meskipun tetap jualan tapi aku enggak paid promote, jadinya pembeli sekarang sedikit. Soalnya aku mau persiapan lomba SIMPIC ke Thailand, jadinya setiap jam itu berharga banget buat belajar. Karna kewajibanku memang belajar :) bukan cari duit :). Setelah membawa kejuaraan, pulang dari SIMPIC nanti insya allah aku akan mengembangkan bisnisku agar lebih besar lagi, dan tentunya dengan harapan aku akan mengatur sistemnya agar tidak mengganggu belajar. Semoga laku dan banyak untungnya ya :) *Mama bilang, selain promosi ada lagi cara ampuh agar jualanku laku, yaitu menyedekahkan hasil keuntunganku ke orang. Insya allah akan banyak pembeli nantinya. Tapi aku belum coba...nanti pas pulang dari SIMPIC wkwkwk.