Pagi buta
kulewati jalan Salemba
jalanan masih gelap gulita
mataku menyala
Pintu lorong RS masih tertutup
lampu redup-redup
aku bergumam lemah
satu-satunya jalan melalui kamar jenazah
ah ya sudahlah
Kususuri jalan itu
tapi mataku terpaku
pada sebuah bangku
yang ada di samping kiriku
Bangku putih
bangku bersih
bangku tercantik se RS kataku
Lantas bulu kudukku berdiri
kepada siapakah bangku ini diperuntukkan?
sosok tak terlihat kah?
Setiap melewati bangku itu
aku memalingkan pandangan
jaga-jaga sewaktu-waktu
terlihat bayangan
Ternyata..
Bangku cantik itu
tak menonjol pada siang hari
warna putih bersihnya dikalahkan dengan sinar matahari
Bangku cantik itu
untuk menghela napas setelah menerima kenyataan
untuk menghirup udara setelah letih menangis
untuk mengobati hati yang teriris
Bangku cantik itu
untuk menyambut dengan manis
orang-orang yang telah dengan ikhlas
merawat hingga ke garis finish.
April, 2025