Road to PPDS Anak FKUI

20.40

Halo teman-teman semua.
Semenjak 22 Juli 2024, ketika aku dinyatakan diterima menjadi PPDS Anak FKUI periode Juli 2024, aku berniat mengshare sebuah tulisan tentang pengalaman tes. 

Sejujurnya, aku membuat ini karena ini adalah hal yang aku selalu cari. Sejak pre-klinik, aku sering membaca tulisan Tips dan Pengalaman dokter-dokter untuk masuk PPDS Anak FKUI. Walaupun tidak banyak dokter yang update pengalaman terbaru, aku selalu baca berulang-ulang agar aku bisa mempersiapkan dan merancang strategi dengan baik.

Alhamdulillah, saat ini aku sudah bisa menulis pengalamanku. Semoga ini membantu teman-teman ya.

Here we go...

Jadi, untuk menjadi seorang PPDS Anak FKUI, kita akan melalui 6 tahapan ujian.

1. SIMAK UI

Ini adalah gerbang utama. Soal SIMAK UI untuk spesialis terdiri dari TPA dan Bahasa Inggris. Berikut pembagian soalnya.
- TPA (100 soal): verbal 40 soal, kuantitatif, 35 soal, logika 25 soal
- Bahasa Inggris (90 soal): structure 40 soal, reading 50 soal

Menurutku, kita harus menyediakan waktu tersendiri untuk belajar SIMAK sejak jauh-jauh hari. Mungkin, kalau kita habis lulus SMA, bisa mengerjakannya dengan lebih mudah. Namun, karena selama menjalani kuliah kedokteran, interaksi dengan matematika sudah minim, sehingga perlu latihan lagi dengan rumus-rumus. 

Untuk bahasa Inggris, memang tidak ada listeningnya. Namun, structure dan readingnya cukup tricky, sehingga perlu latihan berulang-ulang.

2. MMPI

Tes MMPI ini tidak perlu belajar. Cukup menenangkan pikiran, menjernihkan hati dan jiwa sejak satu minggu sebelumnya. Usahakan sarapan yang kenyang dan persiapkan peralatan serta transportasi yang nyaman menuju tempat ujian. Karena, satu hal kecil yang mengganggu pikiran kita, bisa runyam. 

Jujurlah saat menjawab dan jadilah diri sendiri apa adanya. Jangan menjawab terburu-buru. Karena meskipun ini mudah, tapi banyak yang mengulang. 

3. Wawancara Psikiatri

Sama halnya dengan MMPI. Tes ini tidak perlu belajar. Sifatnya mungkin mengkonfirmasi hasil tes MMPI yang ada. Yang ditanyakan tentunya seputar diri kita secara personal.

4. Ujian Tulis 

Ujian tulis yang diadakan prodi ini berfokus tentang materi anak. Soal dibuat oleh kolegium dan bersifat pilihan ganda. Sayangnya, aku lupa jumlah soal kemarin pastinya berapa, mungkin sekitar 70 soal. Kalau teman-teman mendalami materi anak dari buku-buku wajib Pediatri, serta sering latihan soal, aku yakin bisa mengerjakan dengan baik. 

5. Ujian OSCE

OSCE ini termasuk ujian yang baru dilaksanakan karena baru ada sejak satu periode sebelum aku. Ada 7 station dan salah satunya istirahat. Kalau teman-teman sudah ikut APRC dan Resusitasi Neonatus, kira-kira seperti itu OSCEnya. Untuk ujian yang ini, memang perlu latihan yang banyak. Usahakan perut kenyang saat sarapan, karena rasa tegang itu menguras energi. Apalagi mendengar bel OSCE yang persis saat preklinik. 

6. Ujian Wawancara

Tahap ujian terakhir adalah ujian wawancara dengan Prof/Dokter. Ada 3 konsulen yang mewawancarai dan pertanyaan yang diberikan meliputi latar belakang diri, akademik, dan kesiapan menjadi seorang residen. Pasti teman-teman juga sudah tau pertanyaan umum yang ditanyakan seperti motivasi, kenapa memilih prodi ini, dll. Usahakan sudah mengenal diri sendiri agar bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Siapkan diri sebaik mungkin, sudah sarapan, hati senang, itu penting sekali. 

Sekian.

Sebenarnya ada ujian ke-7 yang tidak tertulis. Ujian tersulit karena tidak tau bisa dipelajari dimana.. Ceritaku terkait ujian ke-7 ada di caption reels instagram. Klik disini


Terima kasih sudah membaca hingga akhir. Semangat teman-teman yang ingin masuk PPDS Anak FKUI.
Jangan lupa bahwa minta restu dan ridho orangtua.

Cheers,
post signature

Aare

05.47

Today, May 31th 2022. 


Selama enam hari ini, berita hilangnya anak Ridwan Kamil, Eril, menjadi topik utama di Indonesia, dan topik utama yang bergerilya dibenakku. 

Eril yang jago berenang, punya sertifikasi diving, mendahulukan adik perempuan dan teman-temannya untuk ke pinggir sungai. Bentuk tanggung jawabnya sebagai kakak yang menjaga adik, yang memiliki ilmu lebih yang melindungi teman-temannya. Takdir menjemputnya untuk menjadi satu-satunya yang hanyut dibawa arus sungai. 

Eril, terakhir kali aku mengenalnya ketika membaca buku Ridwan Kamil 7 tahun yang lalu, berjudul "Mengubah Dunia Bareng-Bareng" yang bercerita tentang perjalanan hidup sang Ayah yang saat itu menjabat sebagai Walikota Bandung. Dilengkapi dengan cerita keluarga yang harmonis, serta kumpulan foto yang berkebalikan dengan yang beredar saat ini, karena foto di buku itu Eril dan sang adik masih begitu kecil.

...

Berhari-hari ini, seringkali aku memikirkan,

Bagaimanakah rasanya menyaksikan kakak dan anak sendiri hanyut di depan mata namun tak bisa berbuat apa-apa?

Andaikan... Mungkin kata itu terus berputar di benak sang Mama...

Andaikan Eril tidak berenang pada hari itu,
andaikan aku melarangnya,
andaikan kami tidak pergi ke Swiss,
andaikan,
andaikan...

Memposisikan diri sebagai orangtua, jika mempunyai anak yang usianya sudah menginjak 23 tahun, anak pertama, laki-laki... hilang tiba-tiba... dengan cara demikian...

Aku tak mampu membayangkan hati orangtuanya... 

Ya Allah, berikanlah kekuatan bagi Ridwan Kamil dan Istri serta sang Adik, kuatkanlah... Jagalah keluarga Ridwan Kamil agar selalu berada di jalan-Mu, dalam lindungan-Mu, dan berkahilah setiap langkah mereka.

Ya Allah, berikanlah para tim penyelamat petunjuk agar segera menemukan Eril dalam kondisi yang baik.

Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah

Ya Allah, tak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan-Mu.



May, 2022



Second Half of The Year

06.45

Sambil menunggu internship, aku menghabiskan waktu dengan penelitian, menulis, dan membuat konten. Namun, bulan November menjadi bulan yang spesial karena aku mulai praktek sebagai officially dokter. Mempraktekkan apa yang telah kupelajari dengan tanggung jawab sepenuhnya.

Kalau ditanya apa yang berbeda dari koas, 
aku rasakan itu lima kali sehari.
Dulu doaku, "Ya Allah, luluskankanlah aku dengan nilai yang baik."
Kalau sekarang doaku, "Ya Allah, berikanlah kesembuhan untuk pasien-pasienku."

Bener-bener yang habis memberi resep kepada pasien, ketika pasien pergi aku berharap Allah memberikan kesembuhan bagi dirinya. Semoga penyakit yang dialami saat ini sirna dan pasien dapat menjalani hidupnya dengan baik.

Hal yang paling kusadari di hari pertama aku praktek adalah tanganku dalam memeriksa dan menulis, ucapanku dalam mengarahkan pasien minum obat dan edukasi, berpengaruh besar terhadap kehidupan pasien. SEBESAR itu. Hingga terkadang aku menyesal di jalan pulang ketika ada kata-kata yang belum kusampaikan untuk membuat kehidupan pasien lebih baik.

Sudah 2 minggu semenjak hari pertama, dan aku terus memperbaiki diri setiap harinya. Menjadi sosok dokter seperti yang aku harapkan ketika membawa orangtuaku berobat. 



Desember, 2021

Bismillah

20.48

Ketika Allah memudahkan jalan

Maka ada sesuatu yang baik disana

yang bagi kita masih sebuah misteri


Rahasia Allah, siapa yang tau?


Bukankah Allah selalu menginginkan yang terbaik untuk kita?



November, 2021

Slow Life

07.20

How's life in Jakarta? Sudah merasakan kehidupan keras disana? 

It takes a moment to answer this question. Because to be honest, I felt different.

For these past two years, as this pandemic goes, I went to Jakarta not for vacation as I used to. More than that, I went there for a special occasion, taking care the health of my brother, mine, and my mom. 

Jakarta bagiku, selama dua tahun ini, bukanlah kota metropolitan, dengan segala kemacetan dan langit yang penuh polusi -aku jarang melihatnya karna lebih banyak di rumah. 

Jakarta adalah tempat dimana aku menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta, berusaha membuat mereka tersenyum walau keadaan tidak berkata demikian, memastikan mereka sudah meneguk tablet dan kapsul, dan menempatkan diriku bukan sebagai prioritas. Aku pun juga mengarungi kemacetan Jakarta. Namun pikiranku bukan tertuju kepada waktu yang terbuang, melainkan harapan bahwa setelah sampai di tempat tujuan, yang aku dengar adalah kabar baik.  

I'm living a slow life in Jakarta, I answered.


October, 2021

Langit

04.20

Ada kabar dari langit,

katanya, 

Kai menyaksikan sumpah dokter kemarin.

Satu ruangan menjadi harum tiba-tiba

ketika namaku dipanggil,

dan menghilang tiba-tiba

ketika aku turun dari podium.


Langit,

sampaikan ini kepada Kai.

Apa yang ingin dia katakan kepadaku?

Tanda tanya Kai waktu itu, kini telah terjawab.

Maka langit,

berikanlah jawaban atas pertanyaanku ini,

meskipun di alam mimpi.



Agustus, 2021

Places

03.22

Waktu aku sakit kemarin, ada satu pertanyaan yang dilontarkan Mamaku.

“Kalau sudah sembuh dan Covid-19 inshaAllah sdh gak ada, Amel mau kemana?”

Antara pikiran apakah aku bisa pergi sementara saat ini bangkit dari tempat tidur saja dengan susah payah, aku jadi berangan-angan…

Jika benar sembuh dan Covid-19 sirna, aku mau pergi ke mana ya?

”Ke Manado…” jawabku.

”Kalau luar negri?”

”Mekkah…”

”Jadi kalau di Indonesia mau ke Manado, kalau luar negri mau ke Mekkah ya. Nanti kita kesana ya, Nak.” Ucap Mama ku sambil tersenyum.

Sepertinya mulai saat ini itu menjadi pertanyaan wajib yang ditanyakan orangtua kepada anak setiap sakit…


Bcs hope is an important thing



Agustus, 2021