Medical Drama

02.12


Dulu, aku suka banget yang namanya nonton Medical Drama.
Sebutkan semua korean medical drama sebelum tahun 2019, aku nonton semua. 
Tapi setelah tahun 2019, which is aku koas, aku gak tertarik untuk nonton medical drama lagi. 
It's not fascinating anymore, lebih ke kayak... capek pulang-pulang justru nonton kehidupan yang sedang dijalani? Habis dari RS, pulang bukannya istirahat tapi malah nonton kehidupan dengan setting di RS.

Dan tebak, setelah selesai koas pun begitu. Ada medical drama yang hits bahkan hingga muncul season 2 nya, aku berhenti nonton di episode 1 karena terlalu melelahkan. Satu-satunya yang aku tonton adalah Doctor Cha; menarik bagiku karena ada orang yang tiba-tiba memutuskan untuk ingin menjadi dokter di usia yang tua. Selebihnya? Tidak.

Pada saat menjalani PPDS ini, aku gak tau mau nonton apa. 
Drama romance sangat tidak menarik bagiku, drama comedy udah aku tonton berulang-ulang. (Plis ada gak rekomendasi lagi selain Welcome to Waikiki 1 & 2 dan The Sound of Your Heart 1 & 2? Aku butuh drama yang begituan karena butuh hiburan yang bikin ketawa) Semua series barat yang aku suka juga sudah aku nonton berulang-ulang.

Hingga pada akhirnya, ada sebuah medical drama yang ngehitz banget. The Trauma Code. 
Awalnya aku tidak tertarik, tapi kata temanku, itu bagus. Aku yang sudah tidak punya hiburan ini akhirnya nonton. Dan tebak apa? Melihat kehidupanku di layar kaca ternyata menarik juga. Sangat relate, amat sangat relate. Ternyata aku tidak sendiri. Hahaha.

Sekarang, aku sedang mencoba menonton Hospital Playlist lagi. Sudah episode ke-6, ternyata seru. Bukan, bukan ceritanya yang seru... Tapi karena tokoh-tokoh yang ada di drama tersebut, aku bisa petakan seperti siapa dalam kehidupanku saat ini. Yang paling bikin aku tertawa adalah, ketika salah satu tokohnya yang seorang dokter bedah anak, menangis-nangis curhat ke saudaranya karena tidak bisa menyelamatkan pasien, hingga merasa tidak cocok menjadi seorang dokter karena empatinya terlalu tinggi. Curhatan tersebut berulang-ulang setiap tahunnya, sang kakak justru dengan santai menyeruput mie sambil bilang "Tahan 1 tahun lagi.." begitu seterusnya. Hahahaha. Justru ternyata medical drama itu adalah comedy untukku saat ini, tertawa miris sih sebenarnya, tapi bersyukur ternyata aku tidak sendiri, dan sangat merepresentasikan apa yang terjadi dalam kehidupan saat ini.

Andaikan kehidupan PPDS saat ini bisa divideo dan menjadi sebuah film.. Pasti seru...
Apakah aku harus membuat novel? Sepertinya menarik..

Mungkin nanti, ketika aku masuk surga, aku ingin membuat sebuah permintaan: Ya Allah tolong jadikan kehidupanku menjadi sebuah drama yang seru. Tanpa harus syuting, dengan aku sebagai pemeran utamanya dan klipnya diambil dari kehidupanku selama di dunia. 

Tentu saja dengan banyak permintaan lainnya... 


April, 2025





Bangku Tercantik

03.58

Pagi buta
kulewati jalan Salemba
jalanan masih gelap gulita
mataku menyala

Pintu lorong RS masih tertutup
lampu redup-redup
aku bergumam lemah
satu-satunya jalan melalui kamar jenazah
ah ya sudahlah

Kususuri jalan itu
tapi mataku terpaku
pada sebuah bangku
yang ada di samping kiriku

Bangku putih
bangku bersih
bangku tercantik se RS kataku

Lantas bulu kudukku berdiri
kepada siapakah bangku ini diperuntukkan?
sosok tak terlihat kah?

Setiap melewati bangku itu 
aku memalingkan pandangan
jaga-jaga sewaktu-waktu
terlihat bayangan

Ternyata..
Bangku cantik itu
tak menonjol pada siang hari
warna putih bersihnya dikalahkan dengan sinar matahari

Bangku cantik itu
untuk menghela napas setelah menerima kenyataan
untuk menghirup udara setelah letih menangis
untuk mengobati hati yang teriris

Bangku cantik itu
untuk menyambut dengan manis
orang-orang yang telah dengan ikhlas
merawat hingga ke garis finish.


April, 2025

Finding

03.24

"Mom, I'm losing myself"

I told my mom by the end of the month.

I lost it. 
Aku bahkan gak tau kenapa bisa demikian.

So I started to figure things out.

And it turns out...

Ternyata, selama menjalani residensi ini aku tidak melakukan hal yang sebenarnya paling aku sukai -dengan berkedok alasan sibuk dan ingin fokus belajar.

I found my self again after I went to Gramedia, buying books, and reading books. I told my mom that I want to start writing again because that's what I love the most. 

"Go on.." she said. "Do it because it lights your heart"

So here I am, writing at this moment, writing poems, and writing stories. 

In order to keep going, I need to do this.

P.S. I didn't realize that grocery shopping is also one of the things that makes me happy. Akan aku rutinkan hal tersebut. (It reminds me of my childhood). 



April, 2025