­

Bangku Tercantik

03.58

Pagi buta
kulewati jalan Salemba
jalanan masih gelap gulita
mataku menyala

Pintu lorong RS masih tertutup
lampu redup-redup
aku bergumam lemah
satu-satunya jalan melalui kamar jenazah
ah ya sudahlah

Kususuri jalan itu
tapi mataku terpaku
pada sebuah bangku
yang ada di samping kiriku

Bangku putih
bangku bersih
bangku tercantik se RS kataku

Lantas bulu kudukku berdiri
kepada siapakah bangku ini diperuntukkan?
sosok tak terlihat kah?

Setiap melewati bangku itu 
aku memalingkan pandangan
jaga-jaga sewaktu-waktu
terlihat bayangan

Ternyata..
Bangku cantik itu
tak menonjol pada siang hari
warna putih bersihnya dikalahkan dengan sinar matahari

Bangku cantik itu
untuk menghela napas setelah menerima kenyataan
untuk menghirup udara setelah letih menangis
untuk mengobati hati yang teriris

Bangku cantik itu
untuk menyambut dengan manis
orang-orang yang telah dengan ikhlas
merawat hingga ke garis finish.


April, 2025

Finding

03.24

"Mom, I'm losing myself"

I told my mom by the end of the month.

I lost it. 
Aku bahkan gak tau kenapa bisa demikian.

So I started to figure things out.

And it turns out...

Ternyata, selama menjalani residensi ini aku tidak melakukan hal yang sebenarnya paling aku sukai -dengan berkedok alasan sibuk dan ingin fokus belajar.

I found my self again after I went to Gramedia, buying books, and reading books. I told my mom that I want to start writing again because that's what I love the most. 

"Go on.." she said. "Do it because it lights your heart"

So here I am, writing at this moment, writing poems, and writing stories. 

In order to keep going, I need to do this.

P.S. I didn't realize that grocery shopping is also one of the things that makes me happy. Akan aku rutinkan hal tersebut. (It reminds me of my childhood). 



April, 2025