Jadi, Buku Yang Mana?

03.26

Kemarin aku tidak sempat menulis jurnal.
Jadi, anggap saja hari ini adalah hari kemarin.

Aku baru saja menamatkan 2 buku hari ini.
1. Komik biografi Blaise Pascal
2. Diary of a Wimpy Kid

Aku akui, aku termasuk penggemar berat orang-orang masa lalu dan terinspirasi dengan jejaknya hingga menjadi sukses. Seperti Ibrahim as. dan Rasullulah. Serta ilmuan, Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Marie Curie, dll.
Kali ini aku adalah orang yang berbahagia karena telah membeli Komik Biografi Pascal, Matematikawan asal Prancis. Untuk Pascal, kepintarannya patut dicontoh, namun kehidupannya tidak.

Selain itu, aku juga membaca Diary of a Wimpy Kid, atau dalam bahasa indonesianya adalah Diary si Bocah Tengil. Awalnya, buku ini sangat seru karena mengutarakan perasaan seorang anak SMP yang sama sepertiku. Namun halaman demi halaman aku menyadari, buku ini sangat tidak mendidik.

"Aku bercita-cita menjadi penulis. Namun jika aku membaca buku dengan tata bahasa yang hancur, bagaimana bisa aku menulis dengan bagus?" pikirku.

Ya, ketika aku utarakan pendapatku kepada kak keduaku. Ia mengangguk setuju.

Aku akan berusaha untuk tidak akan membaca buku dengan tata bahasa yang tidak baik. Namun aku juga tak bisa membaca buku Andrea Hirata.

Membaca bukunya, Anderson, membuat otakku bekerja keras untuk mengartikan majas-majas yang ada. Itu sangat menguras waktu dan tenaga, butuh waktu 10 detik untuk menerjemahkan majas.

Aku ketahui aku bukan seniman seperti dirinya, atau kakak ku yang ku kagumkan. Namun dengan kepercayaan diriku yang kuat. Aku yakin dapat menjadi penulis yang hebat.

Seperti kata kakakku, diibaratkan olahraga.
"Dia memang menguasai seluruh bidang olahraga. Tapi pasti ada satu bidang yang ia paling kuasai dan orang akui."

Dan aku yakini itu.

You Might Also Like

0 feedbacks ★